![]() |
Photo by Ryugi |
Sudah lebih dari satu dekade saya tak pernah bersentuhan dengan media sosial. Sebut saja, Fb, Twitter, Instagram apalagi Tiktok. Saya sadar diri, I don't belong to them.
Bukan kenapa kenapa, saya hanya tidak menemukan kegunaan mereka buat saya. Sosialisasi? Seriously? me? apalagi buat flexing. Saya cuma hamba Tuhan yang rendah diri hati.
Kecuali Twitter. Kadang saya suka akses lewat browser untuk melihat pikiran orang lain. Rasanya saya memang lebih tertarik pada hal tersebut dari pada foto flexingan, apalagi video joget joget.
I am sorry.
Namun kali ini saya mulai menjamah Instagram.
Alasannya? Saya butuh tools buat kompres foto.
Beneran.
Kalau anda seorang blogger, pasti paham kenapa kompres foto itu penting. Selain membuat file size foto jadi kecil juga membuat blog lebih cepat loadingnya.
Saya sudah mencoba beberapa tools buat kompres foto ini. Cuma ada saja kekurangannya. Mulai dari aplikasinya, dari hasil kompres yang dihasilkan sampai kepraktisannya. Sampai akhirnya saya beralih ke Instagram.
Harusnya ini penyalahgunaan ya. Aplikasi buat apa digunain buat apa.
Tapi tau kan kalau instagram mengompres foto yang kita upload dari yang ukuran mega cuma jadi ratusan kb dengan hasil yang lumayan baik (kualitas fotonya).
Hal tersebut sudah cukup menjadi alasan saya untuk menggunakan Instagram.
Paling tidak untuk saat ini.
No comments:
Post a Comment