Ketakutan.

Photo by Ryugi


Bertambahnya usia membuat saya mengalami beberapa perubahan. Perubahan yang jelas sekali terasa yaitu rasa takut. Sebelumnya saya tidak punya masalah dengan rasa takut ini.

1. Ketinggian

Saya lupa sejak kapan saya mulai takut akan ketinggian. Sejak kecil saya tidak punya masalah dengan hal ini. Saya bisa memanjat pohon dan merasa baik - baik saja berada di ketinggian. Entah itu di tepi tebing, gedung tinggi maupun naik kereta gantung. Saya tidak punya masalah.

Namun sekarang, tubuh saya bereaksi sendiri secara tiba - tiba bila berada di ketinggian. Mulai dari degup jantung yang berubah, kaki yang kelu dan gemetar serta perasaan was - was. Rasanya sangat tidak nyaman sekali.

Saya tidak tau kenapa bisa begitu. Seingat saya, saya tidak memiliki pengalaman trauma terhadap ketinggian ini. Namun yang pasti saya memiliki ketakutan akan ketinggian saat ini.

2. Tripofobia

Hal yang sama seperti diatas. Pada dasarnya saya tidak ada masalah dengan hal ini. Namun baru muncul belakangan. Namanya Tripofobia.

Menurut Wiki, Tripofobia adalah rasa takut dan jijik kepada lubang yang tersusun dalam pola janggal dalam jumlah banyak, misalnya sarang lebah, sarang semut, dan buah lotus. 

Bila melihat lubang yang banyak dan rapat apalagi pada makhluk hidup seperti kulit, tumbuhan dan lainnya, bulu kuduk saya jadi merinding. Bisa jadi karena rasa jijik yang berlebihan atau bahkan takut. Saya tidak nyaman untuk melihat hal tersebut.

Hal aneh yang saya jumpai sekarang ini.

Aneh saja, semakin dewasa malah banyak rasa takut yang muncul. Dalam artinya rasa takut secara medis ya. Walaupun itu semua bukan karena trauma.

Saya memiliki pengalaman saat kecil dulu, yaitu tenggelam di laut. Hari itu hujan masih rintik, saya terjatuh ke laut. Saya masih kecil dan tidak bisa berenang. Ibu saya berusaha menyelamatkan saya. Saya masih ingat peristiwa tersebut.

Namun hal tersebut tidak membuat saya memiliki pengalaman traumatik terhadap air ataupun laut. Saya tidak takut laut. Saya bisa menikmati laut bahkan berenang. Tidak ada rasa ketakutan sama sekali.

Sebenanya normal tidak memiliki rasa takut?

Saya kira itu hal yang normal, sepanjang tidak mengganggu diri kita secara psikis. Bagi saya rasa takut itu sebenarnya merupakan mekanisme self defense tubuh kita terhadap sesuatu yang dianggap mengancam.

Bayangkan saja bila kita tidak memiliki ketakutan sama sekali. Kita tidak akan aware terhadap bahaya yang bisa mengancam diri kita.

Namun tetap, segalanya harus sesuai takarannya. Sewajarnya. Jangan berlebihan. 

Karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Benar kan?

Komentar

Form for Contact Page (Do not remove)