Konsep Rezeki.

Rezeki itu sudah diatur sama yang di atas. Tak akan tertukar, tak akan kurang, tak akan lebih.

Seperti umur, saya percaya rezeki juga seperti itu. Semua sudah diatur. Cuma rumusnya saja yang kita tidak ketahui. Apakah pakai prinsip akutansi dasar seperti di dunia ini atau lebih advance lagi. Yang saya percaya auditornya pasti kredibel.

Tulisan ini untuk menguatkan diri saya (dan mungkin juga anda). Kenapa sampai saat ini kita masih belum jadi orang kaya raya? Jawabannya adalah karena rezeki kita sudah diatur.

Tidak perlu mengeluh ataupun misuh misuh. Memang rezeki kita saat ini ya segitu. Mau gimana pun kita tak bisa melawan sesuatu yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Tapi aneh juga. Saat rezeki sedikit, tenyata cukup cukup saja. Saat datang berlimpah, pas saja memang lagi ada yang perlukan. Cukup adil kan.

Hal yang masih saya kurag pahami adalah korelasi antara kerja keras dan rezeki. Saya masih belum bisa meyakini satu hal, kerja keras akan menghasilkan rezeki yang berlimpah juga.

Di satu poin, cukup masuk akal namun di poin lain rasanya nggak juga. Bayangkan saja banyak orang yang sudah kerja keras banting tulang namun pengasilannya tidak sebanding dengan usahanya.

Sedangkan ada yang cuma tanda tangan doang hasilnya milyaran.  

Jangan lihat sekarang dong, lihat dari awal dia merintis. Dia pasti kerja keras untuk sampai pada posisinya saat ini.

That's it! Sama sama kerja keras tapi hasilnya berbeda. Jadi parameternya bukan di kerja keras. Mau anda tambahkan kerja cerdas dan lain lain, tetap saja inti dari semuanya adalah rezeki manusia sudah diatur masing - masing.

Nggak bakal tertukar. Nggak bakal kurang. Nggak bakal lebih.

Boleh pinjam seratus?


Photo by Tom Barrett on Unsplash



Komentar

Form for Contact Page (Do not remove)